Kamis, 01 Juni 2017

Biografi Pahlawan Indonesia

Biografi Ir. Soekarno - Pahlawan Nasional

Ir Soekarno adalah Presiden pertama Republik Indonesia. Ia mempunyai peranan yang sangat besar dalam proses kemerdekaan Indonesia yang terjadi pada tanggal 17 Agustus 1945, dengan melewati perjuangan hingga akhirnya dapat merdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda. Ia juga dikenal sebagai bapak Proklamator Kemerdekaan Indonesia.
Pemimpin kharismatik yang disegani kawan maupun lawan. Mendapat julukan singa podium karena pidatonya yang berapi-api hingga mampu membakar semangat seluruh rakyat Indonesia untuk berjuang meraih kemerdekaan. Semasa hidup, beliau dikenal dekat dengan rakyat kecil hingga disebut sebagai penyambung lidah rakyat. Soekarno memang telah lama meninggal, namun seolah tetap hidup lewat ajaran/pemikiran yang ditinggalkan untuk bangsa ini.

Ir. Soekarno lahir di Surabaya pada tanggal 6 Juni tahun 1901. Ir. Soekarno adalah Presiden RI pertama yang dikenal sebagai tokoh proklamator bersama Dr. Mohamad Hatta. Pada tahun 1926, beliau lulus dari Technische Hoge School, Bandung (sekarang ITB). Pada tanggal 4 Juli 1927, Soekarno mendirikan PNI (Partai Nasional Indonesia) untuk mencapai kemerdekaan Kharisma dan kecerdasan beliau membuat dirinya terkenal sebagai orator ulung yang dapat membangkitkan semangat rakyat. Belanda merasa terancam dengan sikap nasionalisme beliau. Pada Desember 1929, Soekarno dan tokoh PNI lainnya ditangkap dan dipenjara. PNI sendiri dibubarkan dan berganti menjadi Partindo. Perjuangan beliau terus berlanjut setelah dibebaskan, tetapi pada Agustus 1933, Proklamator kemerdekaan RI ini kembali ditangkap dan diasingkan ke Ende, Flores, lalu dipindahkan ke Bengkulu.

Soekarno dibebaskan ketika Jepang mengambil alih kekuasaan Belanda. Jepang meminta Ir. Soekarno, Mohammad Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan K.H. Mas Mansur mendirikan PUTERA (Pusat Tenaga Rakyat) untuk kepentingan Jepang. Namun, PUTERA justru lebih banyak berjuang untuk kepentingan rakyat. Akibatnya, Jepang membubarkan PUTERA. Ketika posisinya dalam Perang Asia Raya mulai terdesak pasukan Sekutu, Jepang mendirikan BPUPKI. Pada sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945, Soekarno mengemukakan gagasan tentang dasar Negara yang disebut Pancasila.

Setelah BPUPKI dibubarkan, beliau diangkat menjadi ketua PPKI. Tidak lama kemudian Jepang memanggil Soekarno, Hatta, dan Radjiman Wedyodiningrat ke Ho Chi Minh, Vietnam, untuk menemui Jenderal Terauchi guna membicarakan masalah kemerdekaan Indonesia. Setelah kembali ke Indonesia, Soekarno dan Hatta diculik para pemuda yang sudah mendengar berita kekalahan Jepang atas Sekutu dan dibawa ke Rengasdengklok. Akhirnya, tercapai kesepakatan sehingga Soekarno-Hatta segera kembali ke Jakarta mempersiapkan Naskah Proklamasi. Bersama Hatta, Soekarno memproklamasikan kemerdekaan RI atas nama rakyat Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta.

Kemerdekaan ini adalah hasil perjuangan seluruh rakyat Indonesia, bukan pemberian Jepang. Satu hari kemudian, beliau dilantik menjadi Presiden RI yang pertama. Beliau memerintah selama 22 tahun. Soekarno meninggal saat berusia 69 tahun dan dimakamkan di Blitar, Jawa Timur.


Menjadi Presiden Republik Indonesia Dan Akhir Jabatan

Pada tanggal 18 Agustus 1945, Soekarno dan Mohammad Hatta diangkat oleh PPKI menjadi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia yang pertama. Pada tanggal 29 Agustus 1945 pengangkatan menjadi presiden dan wakil presiden dikukuhkan oleh KNIP. Ia menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia pada periode 1945-1966.

Pada saat menjadi presiden, ejaan nama Soekarno diganti olehnya sendiri menjadi Sukarno karena menurutnya nama tersebut menggunakan ejaan penjajah.  Ia tetap menggunakan nama Soekarno dalam tanda tangannya karena tanda tangan tersebut adalah tanda tangan yang tercantum dalam Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang tidak boleh diubah.
Pada tahun 1960 terjadi pergolakan politik yang hebat di Indonesia, penyebab utamanya adalah adanya pemberontakan besar oleh PKI (Partai Komunis Indonesia) yang dikenal dengan sebutan G30-S/PKI dimana dari peristiwa ini kemudian membuat pemerintahan.

Presiden Soekarno dan juga orde lama berakhir ditandai dengan adanya "Supersemar" atau Surat Perintah Sebelas Maret di tahun 1966 yang ditandatangani oleh Soekarno. Surat tersebut berisi perintah kepada Letnan Jenderal Soeharto untuk mengambil tindakan yang perlu guna menjaga keamanan pemerintahan dan keselamatan pribadi presiden. Surat tersebut lalu digunakan oleh Soeharto yang telah diangkat menjadi Panglima Angkatan Darat untuk membubarkan PKI dan menyatakannya sebagai organisasi terlarang.

MPRS pun mengeluarkan dua Ketetapannya, yaitu TAP No. IX/1966 tentang pengukuhan Supersemar menjadi TAP MPRS dan TAP No. XV/1966 yang memberikan jaminan kepada Soeharto sebagai pemegang Supersemar untuk setiap saat menjadi presiden apabila presiden berhalangan. Pada tanggal 20 Februari 1967 Soekarno menandatangani Surat Pernyataan Penyerahan Kekuasaan di Istana Merdeka. Dengan ditandatanganinya surat tersebut maka Soeharto menjadi kepala pemerintahan Indonesia. Setelah melakukan Sidang Istimewa maka MPRS pun mencabut kekuasaan Presiden Soekarno, mencabut gelar Pemimpin Besar Revolusi dan mengangkat Soeharto sebagai Presiden Republik IndonesiaI hingga diselenggarakan pemilihan umum berikutnya.


Akhir Hayat Soekarno
Soekarno telah dinyatakan mengidap gangguan ginjal dan pernah menjalani perawatan di Wina, Austria tahun 1961 dan 1964. Prof. Dr. K. Fellinger dari Fakultas Kedokteran Universitas Wina menyarankan agar ginjal kiri Soekarno diangkat tetapi ia menolaknya dan lebih memilih pengobatan tradisional.

Soekarno masih bertahan selama 5 tahun sebelum akhirnya meninggal pada hari Minggu, 21 Juni 1970 di RSPAD (Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat) Gatot Subroto, Jakarta dengan status sebagai tahanan politik. Jenazah Soekarno pun dipindahkan dari RSPAD ke Wisma Yasso yang dimiliki oleh Ratna Sari Dewi. Sebelum dinyatakan wafat, pemeriksaan rutin terhadap Soekarno sempat dilakukan oleh Dokter Mahar Mardjono yang merupakan anggota tim dokter kepresidenan.


Penghargaan
Soekarno mendapatkan gelar Doktor Honoris Causa dari 26 universitas di dalam dan luar negeri. Perguruan tinggi dalam negeri yang memberikan gelar kehormatan kepada Soekarno antara lain Universitas Gajah Mada (19 September 1951), Institut Teknologi Bandung (13 September 1962), Universitas Indonesia (2 Februari 1963), Universitas Hasanuddin (25 April 1963), Institut Agama Islam Negeri Jakarta (2 Desember 1963), Universitas Padjadjaran (23 Desember 1964), dan Universitas Muhammadiyah (1 Agustus 1965).


Mendapatkan penghargaan bintang kelas satu The Order of the Supreme Companions of OR Tambo dari Presiden Afrika Selatan Thabo Mbeki. Soekarno mendapatkan penghargaan tersebut karena telah mengembangkan solidaritas internasional demi melawan penindasan oleh negara maju serta telah menjadi inspirasi bagi rakyat Afrika Selatan dalam melawan penjajahan dan membebaskan diri dari apartheid.
Share:

1 komentar:

  1. Online Casino Site – Get Lucky Club Online
    Live casino online. With our casino, you'll luckyclub find everything you need to relax and enjoy a classic Vegas experience. We've got over 100,000 slots,

    BalasHapus

Universitas Gunadarma

Universitas Gunadarma

Pencarian

Diberdayakan oleh Blogger.

Search This Blog

Pinterest Gallery

featured Slider

Popular Posts

Tweet Tweet

Like us

About me

Sponsor