Selasa, 21 November 2017

Prototipe Game Anak

Tugas Kelompok Softskill untuk membuat prototipe aplikasi game untuk anak-anak usia maksimal 9 tahun (kelas 3 SD)

ü  Ide/konsep
·  Dalam game ini kami menggunakan konsep game yang menyenangkan dan juga tentunya mendidik untuk anak-anak. Konsep game ini bertujuan agar anak-anak memiliki perkembangan yang seimbang dalam arti lain, di saat waktu senggang anak-anak yang bermain game ini dapat merasa terhibur, penasaran, tertantang dan juga menambah pengetahuan mereka juga.

Hasil gambar untuk hangman·            Game ini menggunakan tema hangman dimana nanti pengguna akan menebak jawaban per huruf dari pertanyaan yang diberikan, kemudian diberikan 4x kesempatan untuk menjawab, cara menjawabnya cukup menekan huruf alfabet yang ada di tampilan setelah itu jika huruf tersebut ada di jawaban maka pengguna bisa menekan huruf berikutnya tanpa mengurangi kesempatan, tetapi jika salah maka akan muncul animasi yang menyerupai orang. Jika kesempatan ke-1 hilang maka akan muncul lingkaran sebagai kepala orang tersebut, kesempatan ke-2 hilang akan muncul 1 garis sebagai badan orang tersebut, kesempatan ke-3 hilang akan muncul 2 garis sebagai tangan dan 2 garis sebagai kaki. Jika gagal poin tidak bertambah, jika berhasil maka poin akan bertambah.

   ·   Kami menghadirkan game ini tidak    menggunakan unsur-unsur perhitungan/matematika karena setelah  kami teliti ana-anak kurang begitu menyukai game yang berhubungan dengan hitungan, kebanyakan ana-anak lebih cenderung menyukai game yang berhubungan dengan pengetahuan. Oleh sebab itu kami menghadirkan game ini dengan 2 mode. Mode ke-1 yaitu single player dan mode ke-2 yaitu multi player.

    




        Pada single player kami membuat 4 kategori dan sistem permainanya di setiap kategori akan terdapat pertanyaan yang harus di tebak jawabannya per huruf, terdapat pula klue berupa gambar sesuai kategorinya akan akan muncul bertahap/pelan-pelan seiring berkurangnya kesemapatan menjawab: kategori ke-1 tentang pahlawan, dikategori ini kami menghadirkan tema pahlawan.Kategori ke-2 tentang provinsi di Indonesia. Kategori ke-3 mengenai Budaya indonesia. Kategori ke-4 tentang hewan khas Indonesia.

  


Pada multi player, bertujuan agar anak-anak dapat bermain juga bersama teman-temannya sehingga diperbolehkan lebih dari 1 orang pengguna untuk bermain. Pada mode ini nanti salah satu pengguna akan mengisikan pertanyaan yang akan ditebak oleh lawan mainnya begitu pula sebaliknya. Pertanyaan boleh apa saja, sesuai keinginan pengguna, dan jika berhasil menjawab poin akan bertambah, jika salah poin akan berkurang. Total skor dari setiap pemain akan dimunculkan pada saat bermain sehingga setiap pemain dapat melihat perolehan poin masing-masing.
Share:

Jumat, 09 Juni 2017

Membangun Toleransi di Indonesia

Pengertian dan Sikap Toleransi dalam Kehidupan Sehari-hari -Tuhan menciptakan manusia bersuku-suku dan berbangsa-bangsa supaya saling mengenal. Antara satu bangsa dengan bangsa lain memiliki budaya dan karakteristik berbeda-beda. Demikian pula dengan Indonesia. Indonesia merupakan negara majemuk dengan beragam perbedaaan. Perbedaan
suku, agama, warna kulit, dan bahasa di Indonesia merupakan anugerah
berharga dari Tuhan. Semua ini merupakan kekayaan bangsa Indonesia
yang tidak dimiliki oleh bangsa lain.
Oleh karena itu sudah selayaknyalah kita bersyukur atas semua karunia
dari Tuhan. Lalu bagaimana cara mensyukurinya? Tidak lain adalah
dengan saling menghormati, menghargai, serta memelihara hubungan baik
antarsesama warga Indonesia.
1. Pengertian Toleransi
Toleransi dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah tasamuh. Secara bahasa toleransi berarti tenggang rasa. Secara istilah, toleransi adalah sikap menghargai dan menghormati perbedaan antarsesama
manusia. Tuhan menciptakan manusia berbeda satu sama lain.
Perbedaan tersebut bisa menjadi kekuatan jika dipandang secara positif.
Sebaliknya, perbedaan bisa memicu kontak jika dipandang secara negatif.
Sebagai ilustrasi, Jika kita memperhatikan salah satu unsur bangunan, misalnya tembok, maka tembok itu terdiri dari beberapa bagian: batu bata, besi, semen, dan pasir. Jika masing-masing bagian itu berdiri sendiri tanpa ada persatuan dan keterkaitan maka tidak akan mempunyaikekuatan. Setelah bagian-bagian itu dipersatukan, dicampur dengan air,dan disusun rapi, maka ia menjadi satu bangunan yang kokoh. Ini semuamenggambarkan bahwa perbedaan merupakan sumber kekuatan apabila bersatu
dan bekerja sama. Oleh karena itu Islam mengajarkan untuk menghargai dan
menghormati perbedaan.

2. Sikap Toleransi dalam Kehidupan Sehari-hari
Dengan menjunjung tinggi sikap menghargai perbedaan ini maka kehidupan masyarakat akan damai dan sejahtera. Oleh karena itu kita harus menerapkan toleransi dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan sekolah, rumah, maupun masyarakat. Dalam kehidupan sehari-hari toleransi dapat diwujudkan dengan sikap-sikap sebagai berikut.
1.    Bergaul dengan semua teman tanpa membedakan agamanya.
2.    Menghargai dan menghormati perayaan hari besar keagamaan umat lain.
3.    Tidak menghina dan menjelek-jelekkan ajaran agama lain.
4.    Memberikan kesempatan kepada teman nonmuslim untuk berdoa sesuai agamanya masing-masing.
5.    Memberikan kesempatan untuk melaksana-kan ibadah bagi nonmuslim.
6.    Memberikan rasa aman kepada umat lain yang sedang beribadah.
7.    Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
8.    Mengadakan silaturahmi dengan tetangga yang berbeda agama.
9.    Menolong tetangga beda agama yang sedang kesusahan.





ANTAR UMAT BERAGAMA
Dasar atau landasan dari ketiga cara untuk membangun kerukunan dan toleransi antar umat beragama sebagaimana yang telah dikemukakan adalah hakekat dan martabat kemanusiaan, realita sosial yang ada, ideologi keagamaan yang dianut dan dicita-citakan, dan komitment konstitusional yang dicanangkan.

III.1. Dasar Kemanusian (Filosofis)
Kerukunan dan toleransi antar umat beragama merupakan konsekwensi serta kebutuhan hakiki dari kemanusiaan yang universal, yang tidak dapat ditolak dan wajib diusahakan oleh setiap insan beragama karena manusia pada hakekatnya adalah makhluk hidup yang :
  1. individual dan serentak komunal yang hidup bersama, mengelompokkan diri atas dasar tertentu, saling membutuhkan, saling berelasi, saling mempengaruhi;
  2. yang memiliki kesamaan martabat, nilai-nilai kemanusiaan, dan hak asasi, eksistensi atau keberadaan, permasalahan dan kebutuhan, ideologi dan cita-cita
  3. dan serentak memiliki kekhasan yang membedakan individu yang satu dengan yang lain maupun kelompok yang satu dengan kelompok yang lain;
  4. yang memiliki kebebasan batiniah (kehendak) dan lahiriah (tindakan)namun serentak dapat pula mempengaruhi dan dipengaruhi;
  5. yang memiliki kecenderungan “egositis” maupun “altroistis”baik secara individual maupun komunal;
  6. yang mempunyai akal budi, hati nurani dan keutamaan untuk memikirkan dan mengetahui, menilai dan memutuskan, serta bertindak atau berbuat;
  7. yang memiliki nilai-nilai dan norma-normaadat/budaya, kenegaraan, keagamaan.
Penghargaan terhadap agama/umat beragama lain, hidup rukun dan damai dengan umat beragama lain, bukan hanya merupakan kebutuhan dan tuntutan atau kewajiban keagamaan, tetapi lebih luas dan dalam dari itu, yaitu karena kemanusiaan. Kerukunan dan toleransi antar sesama manusia, baik yang beragama maupun yang tidak beragama, merupakan tuntutan kebutuhan dan kewajiban kemanusiaan dari setiap orang (termasuk orang yang tidak beragama). Kerukunan dan toleransi antar umat beragama merupakan konsekwensi dari hakekat kemanusiaan kita.
Oleh sebab itu bila ada orang yang merusakkan atau menolak kerukunan dan toleransi antar umat beragama, sama dengan ia merusakkan atau menolak kemanusiaan.
Apakah kita menghendaki demikian ? Kiranya tidak ! Oleh sebab itu kita perlu waspada terhadap oknum ataupun kelompok yang mencoba merusakkan atau  menolaknya, seraya berusaha untuk membangun kerukunan dan toleransi antar umat beragama, karena dan demi kemanusiaan (harkat dan martabat manusia) yang universal.














III.2. Dasar kebudayaan (Sosio-kultural)
Masyarakat Indonesia, baik secara lokal maupun nasional memiliki nilai-nilai dan norma-norma budaya yang pada dasarnya sangat mengutamakan, menjamin serta mencirikhaskan kerukunan dan toleransi, perdamaian dan persatuanpersaudaraan dan kekeluargaan, solidaritas dan kerjasama, bukan hanya antar umat beragama tetapi antar setiap individu dan kelompok dari latarbelakang manapun. Kearifan-kearifan lokal seperti “pela” dan “gandong”“ain ni ain” dll., maupun falsafah bangsa seperti “Bhineka Tunggal Ika” merupakan perekat untuk landasan dalam membangun kerukunan dan toleransi antar umat beragama.

Secara sepintas terkesan kearifan lokal bercorak khas dan hanya dimiliki oleh, berlaku bagi dan diterima oleh kelompok tertentu. Sedangkan nilai-nilai budaya atau kearifan nasional yang dianggap milik bangsa, dan diterima serta berlaku bagi segenap warga negera, terkesan tidak representatif, digugat dan ditolak atau bahkan dirusakkan oleh pihak-pihak tertentu. Namun bila kita kaji lebih dalam maka jiwa atau makna terdalam dari kearifan lokal bercorak nasional, bahkan universal, dapat diterima dan dimiliki oleh serta berlaku bagi siapa saja, termasuk bagi individu maupun kelompok dari latarbelakang agama yang berbeda. Secara faktual sejarah masyarakat “Maluku” dan bangsa Indonesia telah membuktikan hal ini. Nilai-nilai budaya atau kearifan lokal telah mendasari dan melahirkan nilai-nilai budaya bangsa dan negara kita, dan serentak telah mendasari pembentukan bangsa dan negara kesatuan republik Indonesia,  menjadi pedoman kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, dan secara khusus mendasari kerukunan dan toleransi antar umat beragama di bumi nusantara ini.
Kerukunan dan toleransi merupakan ciri budaya kita, baik secara lokal maupun nasional. Maka menolak atau merusakkan kerukunan dan toleransi dalam aspek manapun dengan alasan apapun tidak dapat diterima secara kultural karena sama dengan menolak atau merusakkan budaya lokal maupun nasional kita.

Apakah kita menghendaki demikian ? Kiranya tidak ! Oleh sebab itu kita perlu waspada terhadap oknum ataupun kelompok yang mencoba merusakkan atau menolaknya, seraya berusaha untuk membangun kerukunan dan toleransi antar umat beragama, demi mempertahankan eksistensi kemajemukan agama serta budaya lokal dan nasional kita.
Untuk itu kita perlu mengusahakan penyadaran dan “pelestarian” nilai-nilai budaya atau kearifan lokal maupun nasional, secara kontekstual  melalui penggalian dan pencerahan (sosialisasi) untuk sungguh-sungguh dimiliki dan diwujudkan dalam hidup.


III.3. Dasar Kemasyarakatan dan Kenegaraan (Sosial dan Konstitusional)
Secara faktual, masyarakat “Maluku” pada khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya bercorak majemuk. Kemajemukan, termasuk dalam bidang keagamaan, merupakan ciri khas masyarakat kita. Maka konsekwensi dari kemajemukan adalah kebutuhan dan kewajiban untuk menerima dan mengusahakan kerukunan dan toleransi. Misalnya antar umat beragama.
Maka warga masyarakat atau umat beragama yang menolak atau merusakkan kerukunan dan toleransi umat beragama pada dasarnya menolak atau merusakkan kemajemukan dalam masyarakatnya. Menolak atau merusakkan kemajemukan dalam suatu masyarakat yang majemuk adalah sama dengan menolak atau merusakkan eksistensi masyarakat tersebut.
Sebagai warga masyarakat “Maluku” dan warga Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang adalah masyarakat yang majemuk, apakah kita mau merusakkan atau menolak eksistensi masyarakat kita ? Kiranya tidak ! Namun kita tidak dapat ingkari adanya ancaman pengrusakan ataupun penolakan terhadap eksistensi masyarakat kita. Oleh sebab itu kita perlu waspada terhadap oknum ataupun kelompok yang mencoba merusakkan atau menolaknya, seraya berusaha untuk membangun kerukunan dan toleransi antar umat beragama, demi mempertahankan dan mengembangkan eksistensi masyarakat “Maluku” maupun bangsa Indonesia yang majemuk.



Sejak Negera Kesatuan Republik Indonesia didirikan, para pendirinya kiranya telah menyadari kemajemukan bangsa kita ini serta ancaman terhadap kerukunan dan persatuan di satu sisi maupun potensi untuk membangun kehidupan bersama, berbangsa dan bernegara, bermasyarakat dan beragama, dengan rukun dan damai dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia, dari lain sisi. Bahkan jauh sebelum kemerdekaan dan penderian Negara Kesatuan Republik Indonesia, para pencetus Sumpah Pemuda telah menyadari ciri kemajukan bangsa kita dan kebutuhan akan persatuan dan perdamaian. Karena itu untuk mencegah perselisihan dan perpecahan serta memelihara kerukunan dan toleransi serta persatuan, disusunlah falsafah bangsa dan dasar negara sebagaimana tertuang dalam Pancasila dan UUD 45.

Jadi dasar kenegaraan atau konstitusional dari kerukunan dan toleransi antar umat beragama adalah Pancasila dan UUD 45 (khusunya pasal 29). Selain itu, juga undang-undang, peraturan pemerintah, peraturan/keputusan presiden, peraturan/keputusan menteri, yang lebih bersifat operasional dan merupakan penjabaran dari Pancasila dan UUD 45. Kerukunan dan toleransi antar umat beragama amat dibutuhkan dan menentukan kedamaian, persatuan dan keutuhan dari bangsa kita yang majemuk.

Karena itu komitment, undang-undang dan peraturan untuk mewujudkan dan memelihara kerukunan dan toleransi antar umat beragama dibuat dan perlu dipatuhi oleh segenap warga negara.
Maka menolak atau merusakkan kerukunan dan toleransi antar umat beragama sama dengan menolak atau merusakkan Pancasila dan UUD 45, serentak menolak atau merusakkan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Apakah kita menghendaki demikian ? Kiranya tidak ! Oleh sebab itu kita perlu waspada terhadap oknum ataupun kelompok yang mencoba merusakkan atau menolaknya, seraya berusaha untuk membangun kerukunan dan toleransi antar umat beragama, demi mempertahankan eksistensi bangsa dan negara kita dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Share:

Kamis, 01 Juni 2017

Biografi Pahlawan Indonesia

Biografi Ir. Soekarno - Pahlawan Nasional

Ir Soekarno adalah Presiden pertama Republik Indonesia. Ia mempunyai peranan yang sangat besar dalam proses kemerdekaan Indonesia yang terjadi pada tanggal 17 Agustus 1945, dengan melewati perjuangan hingga akhirnya dapat merdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda. Ia juga dikenal sebagai bapak Proklamator Kemerdekaan Indonesia.
Pemimpin kharismatik yang disegani kawan maupun lawan. Mendapat julukan singa podium karena pidatonya yang berapi-api hingga mampu membakar semangat seluruh rakyat Indonesia untuk berjuang meraih kemerdekaan. Semasa hidup, beliau dikenal dekat dengan rakyat kecil hingga disebut sebagai penyambung lidah rakyat. Soekarno memang telah lama meninggal, namun seolah tetap hidup lewat ajaran/pemikiran yang ditinggalkan untuk bangsa ini.

Ir. Soekarno lahir di Surabaya pada tanggal 6 Juni tahun 1901. Ir. Soekarno adalah Presiden RI pertama yang dikenal sebagai tokoh proklamator bersama Dr. Mohamad Hatta. Pada tahun 1926, beliau lulus dari Technische Hoge School, Bandung (sekarang ITB). Pada tanggal 4 Juli 1927, Soekarno mendirikan PNI (Partai Nasional Indonesia) untuk mencapai kemerdekaan Kharisma dan kecerdasan beliau membuat dirinya terkenal sebagai orator ulung yang dapat membangkitkan semangat rakyat. Belanda merasa terancam dengan sikap nasionalisme beliau. Pada Desember 1929, Soekarno dan tokoh PNI lainnya ditangkap dan dipenjara. PNI sendiri dibubarkan dan berganti menjadi Partindo. Perjuangan beliau terus berlanjut setelah dibebaskan, tetapi pada Agustus 1933, Proklamator kemerdekaan RI ini kembali ditangkap dan diasingkan ke Ende, Flores, lalu dipindahkan ke Bengkulu.

Soekarno dibebaskan ketika Jepang mengambil alih kekuasaan Belanda. Jepang meminta Ir. Soekarno, Mohammad Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan K.H. Mas Mansur mendirikan PUTERA (Pusat Tenaga Rakyat) untuk kepentingan Jepang. Namun, PUTERA justru lebih banyak berjuang untuk kepentingan rakyat. Akibatnya, Jepang membubarkan PUTERA. Ketika posisinya dalam Perang Asia Raya mulai terdesak pasukan Sekutu, Jepang mendirikan BPUPKI. Pada sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945, Soekarno mengemukakan gagasan tentang dasar Negara yang disebut Pancasila.

Setelah BPUPKI dibubarkan, beliau diangkat menjadi ketua PPKI. Tidak lama kemudian Jepang memanggil Soekarno, Hatta, dan Radjiman Wedyodiningrat ke Ho Chi Minh, Vietnam, untuk menemui Jenderal Terauchi guna membicarakan masalah kemerdekaan Indonesia. Setelah kembali ke Indonesia, Soekarno dan Hatta diculik para pemuda yang sudah mendengar berita kekalahan Jepang atas Sekutu dan dibawa ke Rengasdengklok. Akhirnya, tercapai kesepakatan sehingga Soekarno-Hatta segera kembali ke Jakarta mempersiapkan Naskah Proklamasi. Bersama Hatta, Soekarno memproklamasikan kemerdekaan RI atas nama rakyat Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta.

Kemerdekaan ini adalah hasil perjuangan seluruh rakyat Indonesia, bukan pemberian Jepang. Satu hari kemudian, beliau dilantik menjadi Presiden RI yang pertama. Beliau memerintah selama 22 tahun. Soekarno meninggal saat berusia 69 tahun dan dimakamkan di Blitar, Jawa Timur.


Menjadi Presiden Republik Indonesia Dan Akhir Jabatan

Pada tanggal 18 Agustus 1945, Soekarno dan Mohammad Hatta diangkat oleh PPKI menjadi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia yang pertama. Pada tanggal 29 Agustus 1945 pengangkatan menjadi presiden dan wakil presiden dikukuhkan oleh KNIP. Ia menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia pada periode 1945-1966.

Pada saat menjadi presiden, ejaan nama Soekarno diganti olehnya sendiri menjadi Sukarno karena menurutnya nama tersebut menggunakan ejaan penjajah.  Ia tetap menggunakan nama Soekarno dalam tanda tangannya karena tanda tangan tersebut adalah tanda tangan yang tercantum dalam Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang tidak boleh diubah.
Pada tahun 1960 terjadi pergolakan politik yang hebat di Indonesia, penyebab utamanya adalah adanya pemberontakan besar oleh PKI (Partai Komunis Indonesia) yang dikenal dengan sebutan G30-S/PKI dimana dari peristiwa ini kemudian membuat pemerintahan.

Presiden Soekarno dan juga orde lama berakhir ditandai dengan adanya "Supersemar" atau Surat Perintah Sebelas Maret di tahun 1966 yang ditandatangani oleh Soekarno. Surat tersebut berisi perintah kepada Letnan Jenderal Soeharto untuk mengambil tindakan yang perlu guna menjaga keamanan pemerintahan dan keselamatan pribadi presiden. Surat tersebut lalu digunakan oleh Soeharto yang telah diangkat menjadi Panglima Angkatan Darat untuk membubarkan PKI dan menyatakannya sebagai organisasi terlarang.

MPRS pun mengeluarkan dua Ketetapannya, yaitu TAP No. IX/1966 tentang pengukuhan Supersemar menjadi TAP MPRS dan TAP No. XV/1966 yang memberikan jaminan kepada Soeharto sebagai pemegang Supersemar untuk setiap saat menjadi presiden apabila presiden berhalangan. Pada tanggal 20 Februari 1967 Soekarno menandatangani Surat Pernyataan Penyerahan Kekuasaan di Istana Merdeka. Dengan ditandatanganinya surat tersebut maka Soeharto menjadi kepala pemerintahan Indonesia. Setelah melakukan Sidang Istimewa maka MPRS pun mencabut kekuasaan Presiden Soekarno, mencabut gelar Pemimpin Besar Revolusi dan mengangkat Soeharto sebagai Presiden Republik IndonesiaI hingga diselenggarakan pemilihan umum berikutnya.


Akhir Hayat Soekarno
Soekarno telah dinyatakan mengidap gangguan ginjal dan pernah menjalani perawatan di Wina, Austria tahun 1961 dan 1964. Prof. Dr. K. Fellinger dari Fakultas Kedokteran Universitas Wina menyarankan agar ginjal kiri Soekarno diangkat tetapi ia menolaknya dan lebih memilih pengobatan tradisional.

Soekarno masih bertahan selama 5 tahun sebelum akhirnya meninggal pada hari Minggu, 21 Juni 1970 di RSPAD (Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat) Gatot Subroto, Jakarta dengan status sebagai tahanan politik. Jenazah Soekarno pun dipindahkan dari RSPAD ke Wisma Yasso yang dimiliki oleh Ratna Sari Dewi. Sebelum dinyatakan wafat, pemeriksaan rutin terhadap Soekarno sempat dilakukan oleh Dokter Mahar Mardjono yang merupakan anggota tim dokter kepresidenan.


Penghargaan
Soekarno mendapatkan gelar Doktor Honoris Causa dari 26 universitas di dalam dan luar negeri. Perguruan tinggi dalam negeri yang memberikan gelar kehormatan kepada Soekarno antara lain Universitas Gajah Mada (19 September 1951), Institut Teknologi Bandung (13 September 1962), Universitas Indonesia (2 Februari 1963), Universitas Hasanuddin (25 April 1963), Institut Agama Islam Negeri Jakarta (2 Desember 1963), Universitas Padjadjaran (23 Desember 1964), dan Universitas Muhammadiyah (1 Agustus 1965).


Mendapatkan penghargaan bintang kelas satu The Order of the Supreme Companions of OR Tambo dari Presiden Afrika Selatan Thabo Mbeki. Soekarno mendapatkan penghargaan tersebut karena telah mengembangkan solidaritas internasional demi melawan penindasan oleh negara maju serta telah menjadi inspirasi bagi rakyat Afrika Selatan dalam melawan penjajahan dan membebaskan diri dari apartheid.
Share:

Passion saya dalam membangun budaya Indonesia

Pengertian Budaya

Kata Kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta, Budhayah, yaitu bentuk jamak dari budhi yang berarti budi atau akal. Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.

Dengan demikian budaya dapat diartikan hal-hal yang bersangkutan dengan akal dan cara hidup yang selalu berubah dan berkembang dari waktu ke waktu. Ada pendapat lain yang mengupas kata budaya sebagai suatu perkembangan dari kata majemuk budi-daya yang berarti daya dari budi.
Indonesia terkenal sebagai negara kepulauan, dikarenakan Indonesia terdiri dari banyak pulau-pulau yang jumlahnya puluhan ribu. Dan hal ini menyebabkan masyarakat di Indonesia terdiri dari beranekaragam suku,budaya, kesenian dan bahasa yang berbeda-beda. Hal ini dapat terlihat dari banyaknya tarian,adat,bahsa dan kesenian daerah yang berbeda setiap daerah maupun sukunya. Tetapi sayangnya di era sekarang,yaitu era globalisasi atau jaman modern kecintaan masyarakat kita terhadap budaya kita semakin memudar,tidak seperti dulu. Terbukti dari beberapa Bahasa serta budaya daerah dan juga suku-suku yang sudah punah maupun yang hamper punah. Kepunahan ini disebabkan oleh kurangnya rasa untuk melestarikan nya. Contohnya pada saat ini masyarkat Indonesia lebih suka dan mencintai budaya-budaya luar negeri, yaitu kpop dan jpop music,kdrama, anime dan cosplay.

Hal ini lah yang harus kita cegah, karena sebuah bangsa harus memiliki identitas khas dari bangsanya baik budaya,kesenian,Bahasa maupun sukunya. Kita dapat melestarikan nya serta memperkenalkan kepada bangsa lain di dunia sama seperti yang dilakukan oleh bangsa lain seperti Jepang dengan anime,cosplay, jpop dan bahasanya  dan juga Korea seperti kpop dan   kdrama nya. Padahal budaya Indonesia sangat banyak dan juga beragam dan setiap buadaya mempunyai ciri khas masing-masing.

Oleh sebab itu, disini saya akan menunjukan bagaimana passion dan cara saya untuk membangun dan mengembangkan budaya Indonesia yang dapat diterapkan di kehidupan sehari-hari untuk melestarikan identitas bangsa Indonesia.

1. Menggunakan dan juga mencintai produk-produk dalam negeri ciptaan anak bangsa Indonesia
Saat ini di Indonesia sudah banyak karya-karya anak bangasa yang sudah berkembang contohnya sepatu kulit dari cibadyut, tas-tas merk lokal yang dibuat di Bandung, baju,kain serta barang-barang yang terbuat dari batik, kosmetik kecantikan merk lokal yang terbuat dari bahan-bahan tradisional/alami serta barang-barang elektronik. Dengan menggunakan serta mencintai produk-produk dalam negeri, bangsa kita akan mampu membangun rasa cinta kepada negara ini.

2. Menghargai serta melestarikan budaya-budaya di Indonesia
Indonesia memiliki beragam budaya yang berbeda-beda setiap daerahnya, dengan saling menghargai dalam arti, tidak menganggap salah satu budaya lebih unggul/bagus daripada budaya yang lainnya. Kita sudah memupuk rasa persaudaraan yang baik serta rasa persatuan yang tinggi. Dan juga kita bisa melestarikan budaya-budaya tersebut, contohnya tardisi lokal yang sudah ada sejak lama, seperti acara syukuran, acara warga desa, acara setelah musim panen dll.


3. Mempelajari sejarah Indonesia
Sesuai dengan kata pepatah ‘Bangsa yang maju adalah bangsa yang tidak melupakan sejarahnya’. Untuk itu kita harus mempelajari sejarah Indonesia, dengan demikian kita dapat mengetahui asal usul dari suatu kebudayaan dan tradisi. Dengan mempelajari sejarah Indonesia dan tidak melupakannya, maka kita juga ikut serta membangun dan menjaga budaya Indonesia.


4. Mengetahui budaya-budaya yang ada di Indonesia
Sebagai bangsa Indonesia kita harus mengetahui budaya-budaya daerah yang ada di Indonesia, seperti lagu-lagu tradisional/daerah, tarian-tarian tradisional, rumah adat serta alat-alat musik tradisional. Kita dapat mempelajari tentang bagaimana memainkan alat-alat musik tradisional, bagaimana bentuk, susunan dan struktur dari suatu rumah adat dan juga mempelajari tarian adat.


5. Partisipasi pada pawai/kegiatan budaya.
Mengikuti suatu pawai/kegiatan serta lomba yang bertemakan budaya yang biasanya diadakan oleh pemerintah, baik pemerintah pusat ataupun daerah. Masyarakat dapat lebih mengenal serta mecintai budaya-budaya Indosia dengan cara yang lebih seru dan asyik, Karena acara-acara tersebut sangat meriah, sangat ramai, dan juga banyak sekali pertunjukan yang beraneka ragam.







6. Mencintai dan bangga terhadap kuliner Indonesia.
Setiap daerah di Indonesia tentunya punya kuliner tradisional/khas nya masing-masing. Kuliner tersebut tentunya berbeda-beda baik dari segi jenis/tipe nya maupun bumbu dan bahan-bahan yang digunakan, seperti di daerah D.I. Yogyakarta kuliner khasnya yaitu sayur Gudeg, Bapia Pathok, dll. Untuk di Jakarta ada soto Betawi, kerak telor, roti buaya,laksa Betawi dll. Di Bali kuliner khasnya yaitu Ayam betutu, sate lilit, sambal matah, lawar,serombotan, nasi jenggo dll. Masih banyak lagi daerah-daerah di Indonesia yang memiliki kuliner khasnya. Dengan kita mencintai kuliner khas Indonesia, kita juga turut mengembangkan dan membangun rasa cinta budaya Indonesia lewat kuliner. Bahkan banyak orang-orang asing pun yang suka dengan kuliner khas Indonesia, seperti sate,bakso, nasi goreng, gado-gado, soto dll.


7. Bergabung dengan komunitas budaya/kesenian
Jika kita ingin mebangun budaya bangsa Indonesia, kita bisa ikut serta dan begabung dalam komunitas kesenian. Di tempat inilah kita bisa saling mengenalkan budaya dari daerahnya masing-masing, selain itu dengan kita juga dapat mendapatkan informasi tentang event ataupun festival budaya yang akan diadakan. Didalam komunitas kita dapat melestarikan budaya dan tradisi Indonesia dengan menampilkan kepada publik bahkan dunia. Sehingga kita dapat menunjukan kepada dunia luar bahwa Indonesia tak kalah hebat dengan mereka di bidang budaya.


8. Membuat museum

Museum merupakan tempat yang dibutuhkan oleh suatu bangsa, karena di tempat inilah barang/benda bersejarah serta pengetahuan disimpan dan dirawat. Museum sangatlah penting dan berguna bagi masyarakat di suatu negara, di museumlah masyarakat dapat mempelajari pengetahuan tentang sejarah dan budaya di negaranya. Seperti di negara-negara maju yaitu Amerika, Perancis, Inggris, Jerman, Italia dan negara-negara lain di Uni Eropa. Mereka sangat menghargai museum, dengan cara membuat museum yang sangat besar, mewah, unik/khas, nyaman, bersih, fasilitas yang canggih/modern, isi museum yang beraneka ragam dan juga akses publik yang mudah,contohnya musée du louvre di Paris-Perancis. Negara-negara tersubut maju, karena bangsanya sangat menghargai sejarah dan budayanya. Di Indonesia cara ini dapat digunakan untuk menarik dan meningkatan minat generasi muda membangun rasa cinta terhadap budaya Indonesia. Jangan hanya mall-mall yang di buat besar dan mewah, tetapi juga museum nya. Karena kondisi kebanyakan museum-museum di Indonesia sangat memprihatinkan dan kurang terawat. 
Share:

Universitas Gunadarma

Universitas Gunadarma

Pencarian

Diberdayakan oleh Blogger.

Search This Blog

Pinterest Gallery

featured Slider

Popular Posts

Tweet Tweet

Like us

About me

Sponsor